07 Ghost(s) adalah manga hasil kolaborasi Yuki Amemiya dan Yukino Ichihara. Diserialisasikan di majalah Monthly Comic Zero Sum dan sudah keluar sebanyak 7 volume, masih ongoing. Sayang sekali manga ini tidak terbit di di sini.
Kisah ini berpusat pada Teito Klein, seorang anak laki-laki amnesia berusia sekitar 14-15 tahun, yang merupakan budak dan menjadi salah satu kadet di akademi militer Kekaisaran Barssburg karena keahliannya menggunakan Zaiphon. Zaiphon adalah salah satu jenis kekuatan sihir, yang mengubah daya hidup menjadi bentuk apa pun yang dikehendaki oleh pemiliknya. Kemampuan ini termasuk langka, tidak semua orang bisa memiliki dan mempelajarinya, sehingga orang yang memilikinya dianggap sebagai orang yang diberkati oleh Tuhan. Ada 3 tipe Zaiphon, yaitu tipe Offensive, Healing, dan Manipulation. Tipe Offensive memiliki kekuatan serang yang besar dan cepat; tipe Healing memiliki kekuatan penyembuh dan dapat membagi kekuatannya dengan orang lain; sedangkan tipe Manipulation tergolong langka, dan dapat memanipulasi suatu benda sekehendak hati.
Dalam akademi tersebut, Teito tidak memiliki kawan seorang pun kecuali Mikage, yang mana ia bersumpah untuk sehidup semati. Setelah setahun mendalami pendidikan militer di akademi, Teito dan Mikage mengikuti ujian kadet yang teramat susah, dan berhasil melewatinya berkat kerja sama mereka. Malam setelah ujian berakhir, Teito yang sedang berjalan melewati koridor akademi, secara tak sengaja mendengar pembicaraan para staf militer, yang menyebut-nyebut dirinya. Orang yang tengah berbicara itu adalah pemimpin kesatuan militer Barsburg “Black Hawk”, bernama Ayanami, yang kemudian diketahui sebagai pembunuh ayah Teito dan pendeta yang dulu merawat Teito.
Teito ketahuan menguping dan berusaha menyerang Ayanami dalam upayanya membalas dendam ayahnya. Ia segera dihentikan oleh bawahan Ayanami dan dikirim ke penjara. Di penjara, Mikage yang menyusup masuk berusaha membebaskan Teito dan mereka kabur berdua, meski pada akhirnya ketahuan oleh prajurit jaga. Teito berpura-pura menyandera Mikage, setelah sebelumnya berbisik, “Kita akan selalu menjadi sahabat kan?”, yang dijawab Mikage dengan, “Tentu saja!”, kemudian melarikan diri sendirian menggunakan hawkzile (semacam kendaraan terbang). Ayanami yang melihat kejadian itu melancarkan serangan menggunakan Zaiphonnya dan, meski hanya sedikit mengenai Teito, melukai anak itu.
Limbung karena lukanya akibat serangan Ayanami, Teito tidak dapat mengendalikan hawkzilenya dan terjatuh di tengah udara. Beruntunglah ia diselamatkan oleh rombongan bishop (aku tidak menyebutnya uskup, soalnya kayaknya agak beda deh….) dari distrik 7 yang kebetulan melintas di tempat kejadian. Teito pun dibawa ke gereja dan dirawat di sana. Di sana ia pun berkenalan dengan para bishop yang menyelamatkannya, yaitu Frau, Castor, dan Labrador.
Di gereja itu, Teito diperbolehkan tinggal dan berkat hukum gereja, ia pun tidak perlu mengkhawatirkan kejaran Ayanami dan pasukan kekaisaran. Di sana ia secara tak sengaja mengetahui bahwa ia adalah pemilik “Eye of Michael”, sebuah batu yang menyimpan kekuatan sangat besar, yang merupakan harta pusaka Kerajaan Raggs, tempat asalnya dahulu. Ia juga mengetahui bahwa ia kemungkinan besar adalah putra mahkota kerajaan Raggs yang menghilang belasan tahun yang lalu. Seperti halnya Raggs, Barsburg pun memiliki batu berkekuatan besar bernama “Eye of Raphael”. Perjanjian dibentuk antar kedua negara bahwa mereka tidak akan saling mengejar batu milik masing-masing, yang akhirnya dilanggar oleh kekaisaran Barsburg yang menginvasi kerajaan Raggs untuk merebut Eye of Michael.
Teito juga secara tak sengaja, berkat beberapa insiden dengan pengejar dari kekaisaran, salah satunya Mikage yang telah dirasuki oleh Ayanami, mengetahui bahwa para bishop penolongnya adalah bagian dari 7 Hantu / Dewa yang dahulu menyegel dewa kematian jahat bernama Verloren. Frau adalah penjelmaan dari Zehel, satu-satunya dewa yang mampu menggunakan sabit kematian, yang disebut sebagai sabit milik Verloren dan akhirnya diketahui bahwa sabit itu adalah milik Ayanami. Sedangkan Castor adalah Fest dan Labrador adalah Profe. Masih belum diketahui wujud asli Ayanami sebenarnya, meski aku merasa mungkin dialah titisan Verloren, mengingat bahwa sabit yang dikatakan sebagai sabit Verloren dan digunakan oleh Frau / Zehel adalah sabitnya.
Tujuh Hantu merupakan dewa (lebih cocoknya malaikat kematian, soalnya bentuknya mirip Grim
) yang dikirim untuk menyegel Verloren, yang dihukum setelah melakukan kejahatan di surga. Mereka adalah Zehel, Fest, Profe, Landokalche, Rilect, Ea, dan Vertrag. Sampai sejauh ini, baru 3 hantu saja yang diperkenalkan, yaitu Zehel, Fest, dan Profe, sedangkan sisanya kemungkinan besar sudah meninggal (badan manusia mereka).
Setelah insiden yang menyebabkan kematian Mikage, Teito bersumpah untuk membalas dendam pada Ayanami, meski Mikage, sesaat sebelum mati, memintanya supaya “tidak membalas dendam dan tetap berjalan dalam cahaya”. Untuk itu ia berusaha menjadi kuat dan akhirnya, dengan sedikit bujukan dari Castor (yang ditentang habis-habisan oleh Frau), ia mengikuti ujian gereja untuk menjadi bishop. Menurut Castor, dengan menjadi bishop, ia bisa mendapatkan paspor khusus yang memungkinkannya untuk masuk ke distrik mana pun di wilayah kekaisaran. Dengan begitu kesempatan balas dendam pun menjadi lebih besar. Selama menjalani ujian menjadi bishop, Teito sekamar dengan Hakuren Oak yang akhirnya menjadi partner dan sahabat barunya.
Eye of Michael yang tertanam di tangan kanan Teito memiliki kekuatan yang sangat besar dan apabila itu merasuki Teito, maka kepribadian, gaya bicara, dan warna mata Teito berubah. Michael sangat menyukai masternya (Teito) dan melakukan apa pun untuk melindungi Teito dari marabahaya. Jika sedang dirasuki Michael, mata Teito berubah warna dari hijau zamrud menjadi merah dan pupil matanya menyipit. Ia berbicara dengan bahasa Tuhan (menurut yang mendengar) dan tidak segan untuk mengeluarkan kekuatan penghancur yang tidak tanggung-tanggung besarnya jika merasa terancam. Terlepas dari itu, ia bertingkah dan berbicara seperti anak kecil. Teito tidak membawa ingatan sewaktu ia dirasuki Michael. Untuk seterusnya, Eye of Michael terpisah dari Teito dan berada di tangan Ayanami.
Selama menjalani pelatihan menjadi bishop, Teito mempelajari bahwa tugas bishop adalah menolong dan melindungi orang-orang dari pengaruh buruk Verloren yang diwujudkan dalam bentuk Kor. Kor merupakan semacam roh jahat yang berusaha mempengaruhi orang dengan cara merebut mimpi mereka dan berpura-pura mengabulkannya. Apabila ketiga mimpi seseorang telah terpenuhi, ia akan sepenuhnya ditelan oleh Kor dan menjadi Wars, evolusi dari Kor yang jauh lebih jahat.
Dalam cerita ini, dikisahkan bahwa Tuhan akan memberikan tiga mimpi pada roh yang akan dilahirkan ke dunia. Ketiga mimpi tersebut merupakan alasan dan tujuan hidup manusia itu selama menjalani hidup di dunia. Apabila ketiga mimpi itu telah terpenuhi, maka manusia akan dipanggil kembali ke sisi Tuhan atau mati, dan mengalami reinkarnasi. Hal itulah yang terjadi pada Mikage yang mati karena melindungi Teito dari Ayanami; ia terlahir kembali sebagai naga kecil berwarna merah muda, yang akhirnya ikut kemana pun Teito pergi.
Hubungan antara Frau dan Teito berkembang lebih lanjut dari sekedar kawan menjadi majikan-budak, karena ketidaksengajaan Frau yang mengaktivasi kalung budak pemberian Ayanami di leher Teito, yang menyebabkannya menjalin kontrak darah dan menjadikannya majikan Teito (kalung itu akan meledak jika Frau dan Teito terpisah selama 48 jam
), dan guru-murid, setelah Teito lulus ujian bishop dan menjadi calon bishop di bawah bimbingannya.